English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

GMB sebagai wadah pengembangan diri.

Berkarya nyata membangun kemandirian dengan mengerahkan seluruh kapabilitas sumber daya yang ada

GMB sebagai wadah menempa diri menuju kemandirian

"Kemandirian hakiki adalah yang dengan kemandirian tersebut mampu membuat orang lain merasa mandiri". maka, GMB-lah tempatnya.

Memupuk SDM yeng berintegritas Tinggi

GMB mengedepankan integritas sosial kemasyarakatan dalam cakupan yang sangat luas.

Google Search di web ini, have a nice Surfing...!!!

Rabu, 12 September 2012

Lukmanul Hakim

Prof. Dr. Lukmanul Hakim, MA. dikenal pula dengan nama pendek dan lebih populer, Lukman. Beliau lahir di Iwan - NTB, 31 Agustus 1980.
Kiprah Lukmanul Hakim di IPNW dimulai sejak tampil menjadi Ketua Umum sementara Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan, Ketua Umum Pemuda Nahdlatul Wathan, dan Wakil Ketua ikatan cendekiawan Nahdlatul Wathan. Alur kiprah kepemimpinannya di Nahdlatul Wathan terbilang unik karena berangkat dari bekal pendidikan dasar dan menengah di Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Wathan dan Madrasah Tsanawiyah Nahdhatul Wathan Iwan. Di masa itu, Lukmanul Hakimjuga mendapat kesempatan memimpin Ikatan Pelajar Nahdhatul Wathan, IPNW Cabang Kopang (1998 - 1999). Tamat dari Ponpes Syaikh Zainuuddin NW Anjani, Lukmanul Hakim melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dan berhasil menyelesaikan studi sarjana Ushuluddin jurusan Perbandingan Agama di IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1980).
Seumpama biduk yang terus melenggang di pusaran arus dan riak gelombang kehidupan, semangat Lukmanul Hakim mendalami khazanah ilmu dan cakrawala Islam tak terjeda aral melintang. Salah satu sumber spiritnya adalah mertuanya sendiri, Darnelis binti Thaher. Dalam ranah kecil keluarganya, istri dan putra putrinya mengenal sososk Lukmanul Hakim sebagai ayah dan suami pendidik yang santun nan kaya teladan. Tak heran, jika seluruh aktivitasnya mendapat dukungan penuh dari keluarganya. Pada kesempatan terakhir saat melepas jenazah sang mertua, Lukmanul Hakim mengungkapkan bahwa ibu mertuanya selalu mendukung gerak hidupnya. Bahkan, saat hendak memulai studi di Amerika “Sejak awal kami memang sudah berkomitmen untuk menjadi keluarga yang saling mendukung,” ungkapnya tak tahan dibelah rasa haru.
Ketekunan belajar dalam girah Islam yang pantang surut itu, berhasil mengantar Lukmanul Hakim menempuh pasca sarjana Interdepartmental Programme in Islamic Studies di University of  California Los Angeles (UCLA) USA hingga meraih gelar MA, dan menyandang gelar doktor di universitas yang sama pada tahun 1996. Setelah kembali ke tanah air, Lukmanul Hakim sempat bersinggungan dengan dunia politik praktis dengan mengomandani litbang Golkar. Dan sebagai akademisi, sehari-harinya Lukmanul Hakim malang-melintang menggeluti profesi Dosen di berbagai Perguruan Tinggi seperti Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), UHAMKA dan Universitas Indonesia (UI). Pada tahun-tahun berikutnya, berkesempatan pula mendapat berbagai tugas kenegaraan yang cukup penting, diantaranya sebagai Anggota Dewan Riset Nasional, Dirjen Binapenta Departemen Tenaga Kerja RI, Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) hingga tugas lain yang tak kalah penting seperti Sekretaris Dewan Penasihat Ikatan Cendekiawan Muslim Iindonesia, ICMI.
Sebagai cendekiawan muslim yang cukup konsen mendorong proses demokratisasi, Lukmanul Hakim merasa berkepentingan untuk turut mengawal arah perkembangan dan kemajuan proses demokrasi di negara yang memiliki pemeluk Islam terbesar di dunia ini. Ikhtiar mulia ini, tercermin dalam sebuah statemennya: Kemenangan politik Islam di Indonesia tidak hanya ditandai oleh perolehan suara partai-partai Islam dan penguasaan posisi politik kenegaraan. Tapi pada sejauh mana nilai-nilai Islam seperti keadilan, kebenaran dan persamaan dapat menjadi bagian dari  watak bangsa. Ini yang harus terus diperjuangkan bersama seluruh komponen bangsa.

Sementara di kancah internasional, Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini telah menorehkan kiprah yang tak sedikit dalam usahanya merajut relasi konstruktif dan menyuarakan urgensi hubungan damai antar pemeluk agama melalui berbagai forum yang domotorinya seperti World Peace Forum/ WPF, Asian Committee on Religions for Peace/ ACRP, Tokyo. World Conference on Religions for Peace/ WCRP, New York. World Council of  World Islamic Call Society, Tripoli. World Islamic People’s Leadership, Tripoli. Strategic Alliance Russia based Islamic World. UK-Indonesia Islamic advisory Group. 


0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...